Kata Imam Ghazali: ‘Ilmu yang bermanfaat ialah ilmu yang dapat mendekatkan dirimu dengan Allah’. Semakin kita sibuk meneliti akan keindahan ilmu itu semakin kita rasai keindahan yang tersirat disebaliknya. Ilmu yang Allah pinjamkan untuk kita seketika cuma ini adalah satu wadah untuk kita terus mencari dan mengenal zatNya.
Alhamdullilah sejak akhir-akhir ini saya makin tertarik pada subject-subject usulludin and comparative religion. Subject yang banyak mengajar dan membuka minda saya tentang Islam dan agama. Malah yang paling saya tertarik adalah kesungguhan tenaga pengajar dalam mengajar subject ini, saya terpaut dengan cara mereka yang sangat sabar dan keikhlasan mereka dalam mengajar. Memang benar, keikhlasaan tidak dapat di ukur dan ia ibarat seperti seekor semut hitam yang berjalan di atas batu pada malam gelita, begitulah perupamaan yang diberikan oleh bijak pandai dalam mentafsirkan makna ikhlas itu.
Dalam diam saya kagumi mereka dalam mendidik, adakalanya mereka begitu tegas dalam menyuarakan sesuatu isu. Adakalanya pula mereka begitu lembut untuk mendengar pendapat pelajar. Masih terngiang di cuping telinga saya ‘Mungkin kamu tidak akan memahami apa yang saya ajar kamu sekarang tapi percayalah kamu akan memahaminya nanti, dan mungkin pada waktu itu kamu sudah seusia saya.’
Islam mengharapkan generasi yang luas pemikirannya yang bukan sahaja melihat sesuatu aspek dengan mata kasar tapi memahami sesuatu dengan lebih mendalam, generasi yang mampu menjaga kesucian agama itu, generasi yang proaktif yang mampu mengerakkan agama sejajar seperti yang disarankan. Mungkin ramai yang berbangga dengan title Doktor, Engineer, Peguam, Wakil Rakyat, ataupun Arkitek tapi jika hanya title ustaz atau ustazah yang disandang, pasti ramai yang memandang dengan sebelah mata. Biar nama kita tidak menjadi bualan oleh penduduk bumi tapi menjadi bualan oleh penduduk langit.
No comments:
Post a Comment